Entah berapa jam aku tertidur, ketika sayup-sayup kudengar..TOK..TOK..TOK..“Bangun, Darmanto bangsat! Lugu betul anak ini: “Mbah terusin ya? Bokep Twitter tak jadikan rendang..!” sekarang dia mengancam dengan segala jenis masakan yang dia ingat. Ya, aku adalah orang yang bergelar mbah dukun, meskipun sebenarnya aku sama sekali tidak percaya dengan segala hal begituan.Aneh? Matanya terbeliak, tetapi mulutnya tidak bisa memekik karena tersumpal bibirku. Akhirnya kubimbing dia berdiri, dan kubantu dia memakai bajunya. katanya mbak-mbak saya seperti itu”. Aku merasakan napasnya mulai naik. Aku sekarang dapat melihat wajahnya dengan jelas. Suminem tampak sangat bingung, hampir semenit dia berdiri terpaku dengan berkata apapun. Aku sekarang memeluknya (aduh, badannya betul betul bahenol. Kugesek-gesek kepala jagoanku ke kelentitnya. Kami sama sekali tidak bicara saat itu.“Bagaimana Nduk?


