Ia hanya tersenyum getir.“Non…Mang Narko adalah pria yg baik. “Hi hi hi apa tadi mbak bilang…Enak banget kan, noon?… ”terdengar suara dan tawa khas mbak Siti menari-nari di telingaku.Aku yakin ia tak butuh jawaban dariku. Bokep Colmek Kutahu ia juga pasti sedang keenakan sebagaimana halnya diriku. Sampai sekarangpun masih meninggalkan kesan yg mendalam di hatiku.Tentu saja itu merupakan sentuhan secara seksual pertama yg kudapat dari seorang lelaki. Mang Narko hanya bisa menuntaskannya pada mbak Siti. Sepertinya dia juga berharap sekali hal itu terlaksana. Menit demi menit berlalu kesadaranku berangsur-angsur pulih. Sepertinya non Monica sudah kecapekan.”
“Sekali lagi ajahh..uhh uhh”jawab mang Narko masih secara intens memaju mundurkan pinggulnya.Ia nampaknya masih bersemangat sekali padahal ia juga sudah berkali-kali pipis enak tadi. Itu pasti ‘pipis enak’nya mang Narko seperti yg di maksudkan oleh mbak Siti.CRuuTTT!!!….CRuuuTTTTTTT!!
