“Kamu ngintip ?”,
“Gak sengaja sih…!”, kubenamkan mukaku dipermadani sambil menunggu efek selanjutnya. Pokonya semakin keras rintihan kak Dewi semakin lama aku menjilat. Film Porno “Mmhhh… iya, tenang aja…”, kataku sambil merapikan piring dan gelas bekas sarapan kami. Kami terdiam, beberapa saat. Pikiranku kacau. Rasanya badanku gemetar menyaksikan pandangan dihadapanku. Kak Dewi terdiam. Tapi aku gak berani. Air itu melewati bibir kak Dewi, lalu bergerak ke kerongkonganya…. “Nih kak !”, kataku sambil meletakkan gelas susu disebelah kanan. “Apa senyam-senyum gitu ?”, kak Dewi menatapku heran. Kalau kak Dewi melakukannya dikamarnya, pasti aku juga. Tubuhku perlahan mulai merayap kembali. (maafkan aku kak Dewi !)Terkadang aku merasa berdosa manakala aku mencuri-curi pandang. Ada rasa takut, malu, dan entah apalagi namanya. Ah…….! Dor !




















