Saya bukan pelacur kelas Kramat Tunggak apalagi Monas di Jakarta atau Gang Dolly di Surabaya.Saya seorang pelacur profesional. Bokep Japan “Ya entahlah”, jawab saya. Mulai dari menciumi, meraba-raba badan dan buah dada, dan terakhir menyutubuhi. Dia bertanya apa saya hamil. Tetapi ini yang sering, tanpa berkata sepataHPun memberikan lembaran ratusan ribuan dua atau tiga lembar. “Ya entahlah”, jawab saya. Terus pemijatan pada pinggang, lalu punggung. Itu terjadi waktu saya bangun pagi. Pekerjaanku pelacur. Dia bertanya apa saya hamil. Teman-teman, sekian dulu perkenalan saya yang panjang lebar. Saya mempunyai buku catatan harian tentang hidup saya. Dengan kedua kaki saya, tubuhnya saya telikung, saya sekap. Teman-teman, sekian dulu perkenalan saya yang panjang lebar. Lalu dia bertanya siapa bapaknya. Dia adalah boss tempat saya secara resmi bekerja. Itu tentang tarip. Lalu darimana saya kenal dengan Pak Hendrik?




















