Sekarang aku leluasa meremas-remas kedua buah dada Tante Ani yang cukup besar itu, sedang Tante Ani mulai mengelus dan kadang mengocok penisku yang sudah sangat tegang.Kemudian tante setengah menjambak Tante Ani mendorong kepalaku di arahkan ke buah dadanya yang sebelah kiri. Selanjutnya aku merasakan penisku digenggam lagi, kali ini di arahkan ke selangkangan Tante Ani.“Sleppp…. Bokep Mom Kue di rumah sudah habis,” katanya seolah menjawab pertanyaan yang tidak sempat kuucapkan. Orang-orang dan keluargaku bisa tahu apa yang sudah terjadi.. Tak lama kemudian…“Aaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhh…….. Mbok ya minum-minum dulu, biar capeknya hilang.”“Makasih Bi, sudah sore ini,” jawabku.Baru aku mau beranjak pulang, pintu depan tiba-tiba terbuka. Ada kamar nganggur yang habis dipakai tamu kantor tante. Ditariknya kedua tanganku agar aku naik ke ranjang, ditelentangkannya tubuhku. eh..,” aku tergugup-gugup.“Ona-anu, ona-anu. Aku hampiri Tante Ani, aku elus-elus kepalanya.




















