Namanya adalah Nina.“Udah dari tadi di sini?” tanyanya penasaran.“Barusan kok. Namun bukan hal itu yang aku rasakan melainkan aku merasa diriku sangat kotor dan hina. Sex Bokep Kan kamar mandinya ada didalam kamarku, dan cuman aku yang makai kamar mandi ini. “Nah kebetulan aku punya 2 tiket. Yang kesakitan siapa? Kamu tadi di kamar mandi lagi muasin diri kamu sendiri kan?” tembaknya langsung.“Ya Iyalah pastinya. Ia mengerang dan mendesah menikmati cumbuanku di area tengkuk lehernya. Mimpi jorok ya?” serunya dengan wajah tak bersalah.“Kok gak sekalian kamu siram aku pakai bensin terus kamu bakar biar aku gak bangun selamanya.” ucapku masih kesal karena memang benar-benar sakit, bahkan aku merasa sepertinya kulit pantatku melepuh karena terbakar.“Iya, maaf..” ucapnya dengan wajah tertunduk merasa bersalah.Aku hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuannya, entah apa yang ada di otaknya sehingga dia bisa punya ide untuk membakar pantatku




















