Mata Adolf sekilas berubah saat melihat pangkal payudaraku yang montok. Bokep Jepang Astaga! Adolf menyuruhku menurunkan tangan yang menutupi payudaraku. Kubolak-balik halaman-halaman surat kabar. Tapi semua itu tidak ada hasilnya. “Nah, sudah selesai sekarang.” Aku merasa lega. Kubuka beberapa kancing atas blusku sehingga terlihat BH yang kupakai. Payudaranya yang montok bergantung indah di dadanya, seimbang dengan pinggulnya yang montok pula. Kelihatannya ia sebaya denganku. Aku tak sadarkan diri.Saat aku siuman, aku menyadari diriku masih tergeletak telanjang bulat di sofa dengan cairan-cairan kenikmatan yang ditembakkan dari batang kemaluan Adolf berhamburan di sekujur perut dan dadaku. Di sana sudah banyak bertengger mobil-mobil lain. Akhirnya aku dipotret dalam beberapa pose.
