Sambil menikmati makan siang, pikiranku melayang memikirkan Tanti. dari balik CDnya menyembul daging kemaluan yang menurutku hampir sama dengan ukuran toketnya (saking munjungnya tuh vagina!) Tak kuat menahan konak langsung aku berlutut dan menciumi vaginanya dari luar.“Mas, mau ngapain… Ih…. Bokep Mama sshhhhhhh….” Tanti terus mendorong kepalaku agar menjauh dari vaginanya.Tapi aku tak peduli, aku terus mendesakkan kepalaku dan menjilati sekitar selangkangannya dan tanganku mencoba melorotkan CD Tanti yang masih dlm posisi berdiri. Vaginanya mulai basah. kupeluk dia dari samping dan kukecup rambutnya. Tiba-tiba Tanti bangkit. simpen aja disini. Kulap vagina Tanti dengan lembut sambil sesekali kucium aroma vaginanya. “tahan sayang, kita keluar barengan aja.” Pintaku.dan tiba tiba Tanti berdiri dan terjatuh sambil mergeng melepas orgasmenya…. “Tanti ga nyesel mas, Tanti nagis karena nahan sakit tadi. “Emang ada cowo yang mau sama pelayan warteg kaya aku mas?” tanyanya.




















