Satu persatu jari tangannya membuka kancing kemejaku, dan setelah berhasil membuka baju dan celana yang aku pakai, Yuni hanya menyisakan CD saja yang masih melekat ditubuhku.Mungkin dia masih ragu untuk membukanya, karena diapun masih mengenakan CD. Sebagai seorang lelaki, mendengar penawaran Yuni, aku malah berpikir yang tidak-tidak, dan membayangkan apa yang ada dibalik CD nya itu.Namun semuanya berusaha aku redam, karena walau bagaimanapun, di PT. Bokep itu.. Apalagi ketika dia melihat kamar mandinya.“Enak juga ya Fik, kita bisa ngobrol berduaan disini, tanpa takut akan terdengar atau terlihat oleh orang lain”. teruzzsss.. “Terserah, emang mau ngomongin apaan, kayaknya pribadi banget”. teruuzzss.. lebih ke dalam lagi Fik.. Yuni terus menggerakkan dan menggesekan , dan tanpa disadarinya, ternyata kepala mulai bergerak memasuki ketika dia menggerakan pantatnya dari atas ke bawah.Terasa lembut sekali ketika kepala menyentuh bagian dalam dari lubang surganya, ada perasaan nikmat




















