Gila. Gimana, Nikmat gak.”
“Nikmat sekali sayang….”
“Masih mau?”
“Tentu dong. Bokeb Saat iotulah Wildan langsung membalikkabn tubuh kami dan aku berada di bawah, lalu kami pun saling berhimpitan. Tak perduli Wildan adalah menantuku. “Sabar… aku akan keluarkan kepuasanku,” katranya menidurkan diriku di atas meja makan, lalu dia mempompa diriku dgn kuat dan cepat, sampai spermanya muncrat di dalam tubuhku.Kami berpelukan sejenak dan dia membelai kepalaku. Aku mengambil kesibukan lain seperti menata bunga-bunga di pot serta mengguntingi dedaunannya.Saat mereka mau berangkat bekerja, mereka menyalamiku dgn takzim, cium tangan. Langsung dia mendorong gerbang dan membukanya lalu masuk ke rumah.“Lho.. Kamar kami bersebelahan. “Apa betul ibu masih cantik?” tanyaku mengikuti seloronya yg aku anggap adalah seloro. Kenapa pula aku selalu menanti derit ranjang mereka di kamar sebelah. Saat mau bernagkat, dia sembpat tersenyum manis dan mengedipkan matanya sebelah untukku. Cepat aku menyelsaikan sarapanku, kemudian meningalkan




















