“Oh, maaf” gara-gara dadanya aku jadi tertegun.Sejurus kemudian kami sudah melaju di tengah jalan raya, dadanya semakin ketat saja menempel di punggungku. Dia menjilat sperma di sekitar bibirnya dan menelan semuanya tanpa tersisa.“Terima kasih Erik, kamu benar-benar hebat. Bokep JAV Spermaku menyembur keluar memenuhi rongga mulutnya, aku merasakan nikmat yang tiada duanya. Dia mulai membuka ikat pinggang dan celanaku. Tiba-tiba aku dikejutkan olehnya..“Stop-stop, ya di ujung jalan itu” perintahnya.Kami lalu berhenti di sebuah rumah yang agak besar tepat di ujung jalan buntu. Aku benar-benar sudah muak. Dia mulai membuka ikat pinggang dan celanaku. Erik, kumohon masukkanlah.. Lalu aku mulai menjilati dubur Marlene.“Ooh.. Mana mungkin”Tiba-tiba dia menangis, perasaanku jadi berubah melihatnya menangis seperti itu.“Kau memang jahat Erik, kau sama sekali tak ingat padaku?” Tak ingat?




















