“Ok..ok”, ujarku, dan setelah menutup pembicaraan, akupun segera menelepon Wanda. Dengan inisiatifnya, Wanda menarik tangan Santi dan membisiki sesuatu entah apa. Bokep Cina Tanpa terasa waktupun bergerak cepat, Jack D sudah tersisa setengah dan rokok di pak tinggal dua batang, hingga terdengar suara sang operator karaoke di speaker yang mengingatkan kami bahwa waktu 3 jam telah habis. “Ah, gila kamu, Dimas kan temen gua, emang kamu naksir sama dia?,” jawabku. Dengan inisiatifnya, Wanda menarik tangan Santi dan membisiki sesuatu entah apa. Hak sepatunya yang tinggi membuat tubuhnya terlihat sempurna. “Ouchhh..sssshhh….,” lenguh Santi sambil meraih tanganku dan menggigit kecil jari telunjuk kananku.Benar-benar pemandangan yang indah. Badan terasa lemas sekali, akupun tergolek di samping tempat duduk yang tersisa dan mencium lengan kirinya. Rupanya Dimas dan Santi sudah ada di sana sejak 1 jam sebelumnya. Kadang kami saling bertatap mata layaknya ABG pacaran, sehingga




















