Berulang kali dia menuntun tanganku ke dadanya yg kini sudan polos.“Ayo dong, jangan diam saja..”, bisik Lidya disela-sela tarikan napasnya yg memburu. Habis lucu sih.., Soalnya waktu Mbak Indira menikah, umurku sudah 21 tahun.Hampir lupa, Saat ini aku masih kuliah. Bokep Tobrut Sedangkan Lidya malah menggenggam dan meremas-remas, membuatku mendesis dan merintih dgn berbagai macam perasaan berkecamuk menjadi satu. Waktu itu aku benar-benar bodoh dan tak tahu apa-apa. “Namun apa nanti Mama dan Papa kamu tak marah, Lin?”, tanyaku masih tetap tak mengerti keinginannya.Lidya tak menyahuti, malah berdiri dan menarik tanganku. “Cinta..?” aku mendesis tak mengerti.Entah kenapa Lidya tersenyum. Namun aku sama sekali tak tertarik padanya. Kehangatan badannya begitu terasa sekali. Kembali Lidya mencium bibirku. Setengah mati Bapak dan Ibu membujuk serta menghiburku.




















