Aku jadi sebel. Aku menelentang saja sembari meremas-remas toket montoknya yang bergelantungan terkontal-kantil. Bokep Cina Kembali kubuat beberapa cupangan di buah dadanya. Maka, tanpa berpikir panjang lagi, aku langsung pulang saat itu juga. Tante Ning kegirangan, mukaku diciuminya dengan gemas. Di kamar, di dapur, di kamar mandi, di hotel, di mana saja. Awalnya sebel juga jadi “tukang ojek” begitu. Uhhh, nikmat luar biasa. Beberapa cupangan yang meninggalkan warna merah menghiasi leher dan dadaku. Lebih-lebih saat itu Tante Ning mengenakan daster yang potongannya rada sexy.“Kadonya mana?” tanyaku tidak sabar. Selama di Jakarta, dia tinggal di rumah kami. Maka aku terus memejamkan mata rapat-rapat, sampai kurasakan Tante Ning mengecup pipiku. Dengan ganas aku menyedot-nyedot puting payudaranya yang kini mengeras dan membengkak.




















