tanyaku tanpa rasa curiga sedikit pun. Vidio Bokep kataku malu, meski juga sudah tak sabar menunggu saat-saat itu.Ingat, jangan sampai ada yang tahu. kataku sekali lagi untuk memastikan.Dan percakapan sore itu pun berhenti sampai disitu, karena bibi sudah keburu datang.***Aku sedang asyik nonton bokep bersama bibi, dan seperti biasa, bibi mengusap-usap tonjolan kontolku dari luar celana. Aku, dengan celana belepotan penuh sperma, beranjak ke kamar untuk tidur siang. Panas katanya. sahutku bangga.Hmm, pantes aja… Bibi bergumam.Pantes apanya? Paman berkata semakin parah, terus berusaha membujukku.Apa paman gak marah nanti? Mengingatnya, hatiku jadi agak tenang.Siangnya, sepulang sekolah, bibi sudah menungguku di depan TV. Peret dan anget banget. kataku, mempertahankan kebohonganku tempo hari.***Waktu belum pukul sembilan, tetapi aku telah pura-pura terlelap depan TV. Membuatku mendesis dan menggeram nikmat tertahan.




















