mau keluar nikh.. Bokef Kami memesan teh botol dan nasi goreng. Dadaku terasa penuh dan empuk oleh susunya, nafsuku naik lagi satu tingkat, “burung”-ku tambah mengencang.Dalam posisi begini, aku cium dan jilati leher dan bagian kuping yang tepat di depan bibirku. “Aduuh.. Kujilat, kupilin putingnya, kugigit, lalu kugesek-gesek dengan kumisku, Mamah kelojotan, merem melek, “Uh.. kamu sekarang suamiku..” Begitu berulang-ulang sambil menggoyangkan pinggul, tanpa kumengerti apa maksud kata “suami”.Mamah tiba-tiba badannya mengejang, kulihat matanya putih, “Aduuh.. Kupastikan tak terlihat siapapun. Aku hanya bisa memandangi, menarik nafas serta menelan ludah.Mungkin ia tahu kalau aku terpesona dengan gunung gemburnya. aku.. Mamah gak tahaan..” Digenggamnya burungku dengan tangan kirinya, lalu dia menurunkan pantatnya. sret..” Mamah mengaduh, “Uh.. Makin lama makin cepat, lalu perlahan lagi sambil aku ambil nafas, lalu cepat lagi.
