Sambil menjawab telepon di kursi ia menunggingkan pantatnya.Ya sekarang Sayang..! Tdk pasang wajah perangnya.Kayak kemarinlah.., ujarnya sambil mengangkat tabloid menutupi wajahnya.Begitu kebetulankah ini? Bokep Arab Tapi mengelap dengan handuk hangat sisasisa cream pijit yg masih menempel di tubuhku. Aq duduk di belakang, tempat favorit. Aq dipermainkan seperti anak bayi.Selesai dipijat ia tdk meninggalkan aq. katanya lagi seperti iri pada Iin.Aq mengambil pakaianku. Aq berhasil.Ini.., kutunjuk pangkal pahaku.Besok saja Sayang..! Ya.Lalu aq menuju ruang yg kemarin. Tetapi aq masih betah di dalam angkot ini. Aq pertegas bahwa aq mengendus kuatkuat aroma itu. Aq tiduran sambil baca majalah yg tergeletak di rak samping tempat tidur kecil itu. Tdk akan hadir kesempatan ketiga. Bau tubuhnya tercium. Kuusap sisa cream. Toket itu dari jarak yg cukup dekat jelas membayang. Badannya berbalik lalu melangkah. Ia membersihkan punggungku dengan handuk hangat.
