Justru rasa sakit membuatku makin bernafsu, dengan kasar kugoncang dia naik-turun seperti naik kuda-kudaan. Bokep Montok Kunikmati dulu keadaan itu, dimana batang kemaluanku masih tertancap di lubang kemaluannya. “I.. Tindakannya justru membuatku semakin bernafsu, makin cepat dan dalam kupompa dia. Ia akhirnya sadar, menangis sesenggukan dan berusaha meronta walau tangannya terikat. Jelas ia tak berkutik, di sampingnya ada aku yang memeganginya dan menempelkan pisau di pinggangnya. Kulitnya yang putih mulus tampak memerah dan AiLing sudah setengah sadar, yang jelas ia tak bisa bangkitlagi. Ia berteriak kesakitan karena ukuran batang kemaluanku yang besar itu dan dengan kalap mencakar dan memukul mukaku. Rupanya kemaluannya tak sanggup menampung batang kemaluanku yang besar dan gesekan terus-menerus yang kasar. Sekarang kita masuk mobil, lu yang mengemudi dan
ingat, pisau ini siap ngeluarinusus lu kalo lu macem-macen di jalan!” ancamku. Ai Ling terjerembab dengan mulut berdarah.




















