Sabar dan cuek saja. Bokep STW Nah. Tapi sampai cerita ini kutulis, Mas Pras tetap mengira kalau Shamira itu anaknya. Apalagi kedua tangannya diangkat naik karena takut telapak tangannya yang luka terkena air, sehingga keteknya yang bermbut tipis itu terbuka lebar. Air matanya meleleh. Mau bilang nggak, pasti dia tau kalau aku bohong. nah.. Setelah kulap dengan handuk seluruh tubuhnya, aku kenakan daster yang bersih. Mbak Narsih juga sama, cengkeraman tangannya di pantatku begitu kuat seakan kuku-kukunya tertancap di dagingku. Supaya kalau sewaktu-waktu dicari, aku sudah siap datang. Lidanya pun kadang kusedot. Keliatannya usahaku berpengaruh. Paling suka aku ke lapangan maen sepakbola dengan anak-anak tetangga pada sore hari. Aku berdiri di samping tempat tidur.




















