Aku sudah nggak tahan.. Bokef Aku ingin menolak tapi Mas Pujo memegang tanganku dan meraba tengah CDku aku terombang-ambing antara nafsu dan nilai yang ada dalam diriku tapi aku makin terangsang, tanpa sadar malah kumiringkan tubuhku menghadap Dik Duta sehingga aku bisa berhadapan, melihat reaksiku tanpa segan dik Duta menyelusupkan tangannya dibalik dasterku untuk meremas remas buah dadaku, sementara Mas Pujo tangannya sudah masuk CD untuk mengelus elus klitorisku yang menjadi titik kelemahanku.Mendapat seranngan dua orang sekaligus sensasiku melambung tinggi ada kenikmatan yang tiada tara. Bahkan sehari-hari kami makin terbuka misalnya ditengah guyonan, kadang kadang Dik Duta seolah mau memelukku dan bahkan sembunyi-sembunyi berani menciumi pipiku kalau mau pamit pulang Jakarta.Demikian pula sebaliknya Mas Pujo seolah membiarkan kami bercengkarama kadang kadang bahkan ngompori, “Ooo mabkyumu itu biar STW tapi malah tambah punel (maksudnya memeknya) lho dik Duta” kalau sudah begitu




















