Bram terpana melihat bibir merah Tia naik-turun mengelus anunya. Terus. Bokep Live Bram cuek.“Gak mau.”“Mas Braamm…”Bram maju. Di dadanya bersandar Citra yang awut-awutan, make-up tebalnya luntur setelah entah berapa ronde berperan sebagai pelacur demi Bram. Bram melihat istrinya menatap tajam matanya, sambil mencium bau parfum yang lumayan keras.“Kenapa? Lalu Bram menundukkan badan sehingga kepala Tia terdorong sampai berbantalkan jok sofa. Tia kelabakan sendiri, dan cuma bisa mengeluarkan bunyi-bunyi tak jelas selagi mulutnya berubah jadi alat masturbasi Bram. Bram tersenyum penuh kemenangan sambil membuka dasinya. Citra memang tidak pernah tampil tanpa riasan lengkap, rambut tertata, dan pakaian mencolok; tidak hanya sejak dia membuka salon, tapi sejak dia remaja. Tia diam sejenak, lalu dengan ragu-ragu mulai. Tangannya gemetaran, mulutnya menganga. Dia merasakan tangan Bram di pinggangnya, sementara penis Bram yang mulai tegang lagi menggosok-gosok bibir bawahnya.“…masukin dong Mas…” bisik Tia.“Apa?” Bram pura-pura nggak
















