Setelah dirasanya aman, aku melihat Bulik Tin dengan ragu-ragu memandangi seluruh bentuk dari manukku. Eneg liat dia”
“Sebelah dapur itu dik Sinta” bulik Tin menjawab pertanyaan yang kurang ajar tadiBulik Lasmi mendesah kesal
“Maaf ya dik, anakku yang satu tu memang agak susah diatur”
“Ga papa kok mbak, namanya aja masih remaja” kata bulik Tin menetralkan suasana yang sempat tidak enak ini.Aku duduk di tengah-tengah antara bulik Lasmi dan Yasmin, tangannya merangkulku sambil bercerita mengenai kehidupannya di Jakarta. Film Porno Itu sudah berlalu. Mulai dari Te-Waza (bantingan dengan tangan), lalu Koshi-waza (bantingan pinggang), dan Ashi-waza (bantingan dengan jegalan).Yasmin dengan senang hati menunjukkan beberapa teknik counter dan pitingan di tanah. “Belanja sekalian beli Bulik beli pil KB di kota tadi.




















