Kudorong sedikit. Mbak Santi segera menelan satu setengah, dan sisanya untuk ku. Bokep Indo Memutar dan memutar. “Ke mana aja”, jawabnya. “Sssshhhh… Yang dalam… ceeepaaattt… aaaahhhhh…sssttthhhh…, eeeennnaaakkkk… sayyyyang… genjoooootttt…” pinta Mbak Santi. Juga nafasku. Kudorong sedikit. Buat saya gampang cari ceweq atau tante model apapun, walaupun hanya modalnya dg senyum, wajahku kata teman teman ku cute…, postur tubuhku atheltis karena dulu saya sering fithness, tinggi 178cm dan berat 75kg. Sleeeepp… blesss…. cepet maaassssuuuuukkkiiinnn!” katanya memelas-melas.Semakin Mbak Santi memanas birahi, aku semakin terus mempermainkannya dan belum mau melakukan penetrasi. “Teruskan, sayang…! Kutahan nafas. Lihat, udah mulai menggeliat!” kataku, menggoda. lalu jari tengahku mengorek-ngorek klitorisnya dengan penuh perasaan.“Ooooh… ssshhhh… aaaahhhh…!” desah Mbak Santi. Berbagai gaya kami lakukan. Membuat pahanya yang putih mulus kian menantang. Kuubah posisi. “Kamu sudah on berat ya?” katanya. Membuat kaitan di antara ketiaknya.




















