Ia pun mulai meraung mencari kenikmatan sejatinya. Bokep crot Wajahnya memerah dan terasa dadanya bergetar kencang. Aku pun berinisiatif untuk menuntaskan hajatku dan yang lebih penting lagi … membuat agar Aisya mau melakukannya lagi denganku di kemudian hari, kalau perlu tanpa ajian pemikat sekalipun. Aku pun mengeluarkan sapu tanganku dan mengelap kemaluannya yang telah banjir dengan cairan kenikmatannya sendiri. Aisya pun menurut saja ketika aku menyandarkan tubuhnya ke dinding, pipinya yang merah benar-benar menggodaku untuk langsung mengecupnya dengan lembut. Dengan cekatan aku pun memasang badan di depan tempat kamar mandi sambil menunggu Aisya keluar. Sunyi, tak ada yang bersuara.Hingga akhirnya Aisya sendiri yang memecah keheningan itu dengan berjalan tapak demi tapak ke arahku.
