Ah dasar kau sukanya bikin pusing.”Kutatap matanya. Kupermainkan daging kecil itu. Bokep crot Sambil makan, Windy menawariku menginap. Kubantu Windy mencapai ujung pencapaiannya hingga terasa sampai energiku habis kuekspose malam itu. Bukan bergoyang seperti tadi, tapi bergetar, mengejang, otot pangkal pahanya menegang, tangan keduanya menangkap tanganku yang bergerak cepat di bagian bawah tubuhnya. Sambil mengeluarkan macam-macam kripik dari dalam kardus-kardus besar yang baru datang.“Kubantuin makan, maksudku,” sambung Ratih cekikikan. Tenang aja. Batang pusakaku kini telah menjulang keluar di antara celah resleting. Kutarik celanaku ke atas sekarang, lalu kududuk lagi di sebelahnya.“Punyamu sudah basah?” tanyaku. Masih merangkulku dan menyandarkan kepalanya, terdiam tak bergerak.Bebearpa saat kemudian Ratih sesenggukan menangis. Tangannya memegang tanganku yang di dadanya.Hanya memegang. Sambil mendekat, kubuka resleting celanaku jeansku. haah,” seruku. Kakinya sedikit terbuka pahanya. “Kita di Tebet mampir ke McD lalu kita makan di kamarku.”
“Ok, aku ke pos satpam




















