ngggh…. Bokep Tante Aku naik tangga dengan jantung berdegup kencang, akhirnya sampai juga aku ke dalam kamarku yang kulihat sudah rapi, pasti Sulikah yang merapikan. Tapi bukan itu yang harus kupikirkan, maka aku melihat ada apa dengan selangkanganku. Lalu aku memakai baju santai, dan turun ke ruang makan. Entah apa yang mendorongku, tapi aku hampir tak bisa mempercayai bahwa itu adalah suaraku sendiri ketika aku memanggil Wawan, “Wan, sini aku oralin bentar”. Lalu aku memakai baju santai, dan turun ke ruang makan. “Oooh… mem*knya non Eliza ini…. “Nggggh.. Aku juga kembali ke kamarku, mempersiapkan diri ke sekolah. Pak Arifin menyibakkan rambutku yang terurai ke belakang telingaku dan menimpali, “Kita ini benar benar beruntung bisa kerja di sini. Tapi aku tak kuasa menolak kenikmatan ini, dan pasrah saja mengikuti kemauan Wawan. Aku juga kembali ke kamarku, mempersiapkan diri ke sekolah.




















