Ada apa ya..?!”, jawabku.“Nggak tadi Widi telepon, kasi tau katanya kamu bisa pinjemin aku duit buat bayar SPP?!” sambungnya.“Oh.. Bokeb Itu pose yang aku sukai dari Sita.Sangatlah kontras kulit tubuh Sita yang putih mulus, dengan warna kulit mereka yang gelap, walaupun Mas Muji dan Mas Slamet tidak telanjang, tapi mereka membuka seluruh kancing baju mereka, sehingga tampaklah tubuh berisi dan berotot mereka. Dan bingung.“Ya udah. Karena memang selama ini Sita sering menginap di rumah temannya, terutama Widi yang sudah ia mereka kenal sejak kecil. Dan kemudian mengangguk kecil.“Nah benar kan kataku, nah mulai sekarang kamu adalah pecunku, dan kamu sekarang harus menuruti semua keinginanku”.“Kalo kamu kuminta datang, segera datang!, pokoknya apapun permintaanku, kamu harus turuti!!”.“Kalau tidak kamu tahu sendiri akibatnya!, kamu mau kan jadi pecunku..?!!” aku berkata padanya dengan nada sedikit keras.Sita mengangguk..“Jawab dong, jangan diam aja” kataku lagi.“Iya, aku




















