Dari pantulan tegel dinding, aku melihat bayangan keponakanku muncul di celah pintu dan mengintipku, walaupun saat itu aku membelakangi pintu. Bokef Umurnya baru 17 tahun, dia anak dari kakak laki-lakiku yang paling bungsu. Aku tahu kalau keponakanku memperhatikan bra yang terlihat akibat bagian leher yang terus melonggar. Setelah aku merasa semua sudah beres, aku kemudian mengajaknya untuk jalan-jalan menikmati liburannya.Sejak hari itu, aku selalu bermain kucing-kucingan dengan keponakanku. Setelah memakainya, aku kemudian mengambil sebuah strapless bra warna putih (bra yang tali bahunya bisa di lepas, tetapi kali ini aku tidak melepasnya) dengan kawat penyangga payudara di bagian bawah cupnya dan memakainya pula. Sebetulnya ini karena aku malu menunjukkan kepadanya kalau aku sedang terangsang. Aku mulai menikmati kalau diintip oleh keponakanku di kamar mandi tadi.




















