“Cuma bercanda. Kak Tina tampak kepanasan. Vidio Porno Mataku kupejamkan, berpura-pura seperti orang tidur. Aku tak protes. “Atau..”, Kak Tina memandangku, lalu tersenyum lebar, “Kamu mimpi basah ya, Sapto?”. Jantungku berdebar kencang. Aku menuju kamar. Berpandangan. “Atau..”, Kak Tina memandangku, lalu tersenyum lebar, “Kamu mimpi basah ya, Sapto?”. Aku mengintip dari kaca nako.Ya ampun! Aku segera menyudahi keasyikanku. Setiap siang sepulang sekolah, sambil mengembalakan tiga ekor sapi milik Pak Rochim, aku membaca Kho Ping Hoo. Dapat kulihat bulu-bulu yang tumbuh lebat di sana. Beratkupun saat itu belum sampai 40 kilo. Sudah pagi”, Guncangan di bahuku membuat aku terbangun.Memang aku harus bangun pagi. Sedang disuruh mengobras kain, kata Bu Rochim. Tinggallah aku sendiri. Juga Nick Carter.Aku tidak diijinkannya membaca novel-novel stensilan itu. Rupanya, kalau Pak Rochim bekerja dan Bu Rochim ada acara Dharma Wanita, si Otong itu selalu datang.Dan akhirnya Kak Tina




















