Masih terasa tangannya di punggung, dada, perut, paha. Bokep Cina Yes. Ia tidak lagi dingin dan ketus.Kalau saja, tidak keburu wanita yang menjaga telepon datang, ia sudah melumat Si Junior. Membuka celanaku dan bajuku lalu gantung di kapstok. Ah apa saja. Tapi eh.., seorang penumpang pakai kaos oblong, mati aku. Haruskah kujawab sapaan itu?Oh.., aku hanya dapat menunduk, melihat kakinya yang bergerak ke sana ke mari di ruangan sempit itu. Ah.., wanita yang lehernya berkeringat itu begitu besar mengubah keberanianku.“Buka bajunya, celananya juga,” ujar wanita tadi manja menggoda, “Nih pake celana ini..!”Aku disodorkan celana pantai tapi lebih pendek lagi. Aku kegelian menikmati tangannya yang menari di atas kulit punggung. Keberuntungankah? Lha wong Mbak Hawin menutupi wajahnya begitu.
