“Emangnya..?” tanyaku heran. Saat menyimpan sepatu di samping kamar, aku mendengar suara perempuan mengerang, mendesah-desah, yang keluar dari dalam kamarku. Bokep Family Aku tergerak untuk membacanya.Degh! Hanya saja, rasanya lengket. Aku semakin takjub. Aku tak protes. Kurasakan detakan jantung Kak Tina kencang, seirama dengan detak jantungku. Aku melihat Kak Tina memegang novel dengan tangan kanannya, sedang tangan kirinya menggosok-gosok bagian rahasia tubuhnya. Jantungku berdebar kencang. Karena dia tidak pernah menyinggung hal itu, aku biarkan saja.Sampai satu hari kudapati Kak Tina muntah-muntah di kamar mandi. Pasti dia tak sadar kalau tanganku tanpa sengaja telah terlempar ke tubuhnya. Aku membiarkan saja. “Ya”
“Kalau begitu, duduklah di pangkuanku”Aku kaget, tapi tanpa berkomentar aku lalu duduk di atas pahanya. Aku ngompol? Aku memegang celana pendekku di daerah depan. Ceritanya benar-benar vulgar. “Sudahlah, Nanti juga kamu tahu sendiri”.Aku berlalu menuju kamar mandi, membersihkan diri.










