Aku menghentikan sejenak permainan lidahku, kuangkat pinggul yang indah itu dan kugendong dia menuju ke tempat tidur yang terletak tepat di belakang kami berdua. Wow… batang kejantananku sudah keras lagi. Bokep Cina Aku hanya terdiam, aku tidak berani bergerak. Terus dan terus lagi. “Blesss…” Batangku masuk dengan perlahan. Kuangkat kaki kanannya, kujilati betisnya yang tanpa cacat itu sambil terus menggerakan pinggulku.Beberapa saat kemudian, aku merasakan darahku mengalir dengan keras, ada sesuatu di dalam tubuhku yang siap untuk meledak. Dia melumat bibirku, sedikit buas tapi mesra. Anehnya saat itu, dia tidak ingin langsung pulang tapi mengajakku jalan-jalan di pertokoan di daerah Alun-Alun Bandung. ke… kenapa Lis?” kataku terbata-bata. Kuremas buah dadanya yang tidak terlalu besar tapi tidak juga terlalu kecil, tapi aku dapat merasakan betapa kencangnya kedua gunung surga itu. Setelah sedikit berbasa-basi dia bercerita bahwa dirinya baru saja pindah kost dan




















