Pasti ada maunya, apaan..?” katanya dengan wajah judes lagi.”Idih.. Bokep China eh.. ah… eh… Bri.. Kebetulan waktu itu sudah mendekati jam 5:30.”Ok.. Aku mulai menciumi pinggung dan perutnya yang rata, sambil tanganku mulai melepas CD mini yang dipakainya.Delta itu ditumbuhi jembut yang lembut tipis. Dia minta padaku untuk berjanji tidak akan mengulangi hal yang sama ini.Cukup sekali dan biarlah itu jadi kenangan indah saja. Aku segera mengulangi lagi pertanyaanku”Na.. Aku mulai memancing2 dengan berbagai cara untuk mengetahui apa hobbynya, apa acaranya pada saat week end dan lain2. Aku menurut saja, karena aku tahu Nana adalah orang yang keras dan berprinsip dan aku menghormati keputusan dia.Dikantor pun jika aku ke kantornya untuk meeting kami bertemu tapi biasa saja (tapi dia sudah tidak judes lagi padaku), walaupun dari sorot matanya aku dapat menangkap signal-signal sayang, sehingga aku lebih banyak diberikan kemudahan2 di kantornya




















