Dia menjawab sambil memasukan sesendok penuh nasi goreng ke mulutnya, “Yaa..aah, belum semua. Setelah semuanya tenang dia bertanya padaku, “Gimana, Et? Bokep Colmek Terasa keras sekali dan rupanya sudah berdiri sempurna. Lalu aku memancing, “Kok, tadi ada yang begituan”.Dia bertanya lagi, “Yang begituan yang mana”. Majalah segera kulemparkan ke atas tempat tidurnya dan aku segera keluar dengan berkata tergagap-gagap, “Ti..ti..tidak, eh, eng..ggak ngapa-ngapain, kok, Pak. Langsung kujawab, “Ok-ok aja, Pak.”. Pelukan kedua tangan Pak Freddy semakin erat ke tubuhku dan spontan pula kedua tanganku memeluk dirinya dan mengelus-elus punggungnya. Praktis kami berdua sudah tidak berbicara lagi, semuanya sudah mutlak terbius nafsu birahi yang buta. Udah tidak apa-apa. Dia berkata lagi, “Sama, saya juga”.Kemudian aku agak tersenyum dan tertidur karena memang aku lelah, tetapi aku tidak tahu apakah Pak Freddy juga tertidur. Memang tampak Pak Freddy hanya mengenakan handuk saja.




















