Letaknya agak tersembunyi mungkin klo orang tidak memperhatikan tidak akan yang tau kalau disitu ada rumah . “ Paaccccchkkk……..Aaccchhkkkuu keluaaaaaarrrrhhh”. Bokeb Setelah kejadian itu hampir setiap akhir pekan Tari selalu pergi , kerumah temannya diB***** katanya. Akhirnya saya memutuskan untuk menepi disebuah warung kopi. Tari sedang duduk disebuah diranjang kayu sedang diisap vaginanya oleh seorang bapak2 tua dengan perawakan hitam besar dan hanya menggunakan sarung. Kami masih sama2 menempuh kuliah disalah satu PTS ternama dikota M*****. Tanpa aba2 si bapak memegang tangan Tari dan coba ngarahkannya ke penis raksasa itu. Semakin lama goyangan sibapak semakin tidak beraturan. “Tenang cah ayu awalnya memang sedikit sakit tapi lama2 pasti kamu suka “. Ada perasaan benci melihat kejadian itu karena Tari tidak pernah mau kalo saya muncrat didalam. Saya dapat melihat jelas vagina yang memang baru saja dicukur itu dilahap dengan rakus oleh




















