Ia nonton bersama kedua tamu kami. Kami terdiam, hanya saling menatap, namun yang jelas, bagiku, suatu petualangan seks telah kumulai. Bokeb kasihan mas Edy masih capek!” kata mbak Sally sambil melihat suaminya. Hanya saja sebuah kepingan VCD yang berjudul “Orgy in Paradise” kutemukan di kaki buffet. Aku gak tahu harus berbuat apa, tapi napasku semakin memburu. “Mari mbak, mas, silahkan dimakan rotinya, ntar keburu dingin loh” aku mempersilahkan tamuku untuk mulai sarapan. Namun aku tidak menemukan suatu keganjilan apapun. Dari tatapan mereka tampaknya ada sesuatu yang mereka sembunyikan. Aku sekali lagi berusaha untuk tampil biasa-biasa saja. Demikian juga kedua tamu kami. Suamiku belum ada di sampingku. Atau karena dua sensasi yang berbeda itu? Sementara mereka masih tetap telanjang, tidak berusaha untuk menutupi aurat mereka. Ada susu, ada telur dan orange juice!




















