Kenapa kau matikan komputernya hah? Bokep China Mendingan kau jualan puki di jalan sana!”“Ampun Paakkk…” pinta Umi memelas.“Huh!” Pak Ramses melepas cengkeramannya dengan sentakan, mendorong kepala Umi. Sekarang aku harus ketik ulang laporan sialan itu. Gadis itu entah kenapa tidak juga berusaha pergi, dan dia sendiri enggan mengusir gadis itu. “Perempuan tolol, bikin repot aku saja kau ini!”“Maaf Pak… maaf… biar saya ganti kerugian Bapak… berapapun saya akan ganti…”“Tolol! Umi malas menanggapi Karman, dan kembali ke kesibukannya memoleskan lipstik ke bibirnya.“Heh!” terdengar dampratan bernada sewot dari sebelah mereka berdua. Bibir Umi masih terlihat merah menyala, karena lipstik yang baru dipoleskannya tadi. Pak Ramses mencium bau khas itu, bau perempuan yang terangsang…Sedetik kemudian Umi merasa celana dalamnya dipelorotkan, kemudian dua tangan Pak Ramses menahan tubuhnya, satu di pinggang, satu di belakang kepala memaksa dirinya tetap tertelungkup di atas meja.




















