“He eh.”
“Tunggu di sini sebentar.” Ia berkata itu lalu berjalan menuju kawan-kawannya. Bokep Montok Sejenak aku linglung. “Hanya sedikit over drive.”
“Elo sendirian?”
Kujawab dengan anggukan lemah. Hanya bosan. Akhirnya dapat ditebak. Tapi rumah siapa ini? Tapi entah mengapa hatiku (Sebagian temanku bilang aku tidak punya.. Sampai akhirnya Felly keluar dari kamarnya. Detik berikutnya baru aku sadar di mana aku. “Hey, kenapa lo?”
“Hhh, nggak apa-apa,” jawabku sambil berusaha berdiri dan menegak-negakkan badan. Suasana yang hiruk-pikuk di sana bukan merupakan gangguan pada penatnya tubuhku yang bukan main, sehabis dicabik-cabik seharian oleh monster-monster kapitalis lapar itu.Memang sebagian orang menyangka hidupku enak, mungkin bukan sebagian, hampir setiap orang yang mengenalku lebih dari seminggu berpendapat demikian.Star TV di pojokan bar menampilkan balap sepeda yang tidak berujung pangkal.




















