“Hmmhh.., aduh Yen nikmat Yen..”,
begitu rintihan Mas Zani. kemudian akupun
kembali ke kamar Yeyen. Bokep Twitter Kesel juga aku dibilang masih kecil. Yeyen,
Lenny, dan aku yang belum bisa
berenang cuma berputar-putar saja di
pinggiran, sedangkan Mas Zani
berkelana ke sana ke mari dengan
bebasnya. “Mau sich.., tapi aku tidak bawa
celana renang tuch..”, jawabku agak
kecewa. Setelah beberapa menit melakukan
percakapan yang membosankan dan
bikin mual, aku cuek saja dan asyik
melihat TV, sambil menunggu Mas
Zani dan Yeyen selesai melakukan
aktivitasnya. Lakuin
saja deh, aku tidak ngeliat”. Lakuin
saja deh, aku tidak ngeliat”. Ternyata
ceweknya ini kost cuma sekitar 300
meter dari rumah Mas Zani. “Sialan!” pikirku,
“Ngapain juga gitu ahh.. Tepat
waktu Mas Zani hendak menyalakan
mobil, ada suara teriakan. Lalu aku berusaha meyakinkan
mereka, “Jangan kuatir lah.., aku
sudah biasa kok ngeliatin ginian..”
Akhirnya setelah beberapa
perdebatan ringan dan berkat
kelihaianku berdiplomasi mereka
mengijinkan juga aku untuk di dalam
kamar saja, tapi dengan syarat aku
tidak boleh macam-macam apalagi
melaporkan ke orang tuanya.




















