Pak Hamid sambil berdiri di tepi meja mengusapkan benda panjang dan keras di klitorisku. Sejak saat itu hidupnya membujang. Bokep Cina terus….vaginaku. Keberanianku mulai muncul. Dalam speed boath yang menyeberangkan kami, hanya berisi aku, Pak Hamid dan pengemudi kapal. Tapi aku juga belum tahu cara mengenakan pakaian selam jika tanpa bantuan Pak Hamid. Bukankah bagian dari kehormatanku telah dijamah Pak Hamid ? Bukankah aku telah kawin dengan seorang gay ? Kedua tangannya semakin kencang meremas buah dadaku. t..e…r…u….s…..se..se..se..diki t…atas. Angin kencang menyebabkan tubuh kami basah dan dingin. Tiba-tiba badanku terasa lemas saat jari tangan itu membuat putaran halus di puting susuku. Akhirnya pak Hamid pergi menjauh menuju kapal mengambil bekal. Ahhh…… husss……. Kemudian terasa sebuah benda digeser-geser dalam vaginaku. Bukankah tubuhku yang paling sensitif telah dinikmati Pak Hamid ? “Silakan Pak Hamid naik ke tempat tidur biar saya periksa”.
