hemm… sstt.. XNXX Jepang ah… oh shhh…”
Dan akhirnya ia menyemprotkan cairan kenikmatannya, “Serr.. ya sudah dicopot aja!” jawab Bu Rava sambil melihat dengan dekat luka dari luar celanaku & sesekali lihat kontolku yang sudah tegang dari tadi.“Bu… bisa bantuin copot celanaku, saya tak bisa copot sendiri Bu, kan tanganku luka,” alasanku agar Bu Rava bisa lihat kontolku dari dekat.Tiba-tiba Monik datang dengan membawa air putih.“Bu ini airnya..”“Ya.. kau nakal ya.. a.. tak apa-apa kok,” sambil meneruskan meneteskan lagi di bagian dadaku yang luka.Sekarang ia agak ke atas & membungkukkan dirinya, otomatis susu yang montok itu dekat sekali dengan wajahku itu. Bu, Catur tak sengaja kok,” pintaku sambil menurunkan tanganku ke paha Bu Rava yang mulus & putih itu.“Ya..




















