Lalu Mei-Mei tanya padaku,”Ko, emang enak gituan? Penisku mengeluarkan lahar panasnya dan vaginanya pun membanjir. Bokep Tante Mei-Mei cuma mengangguk tanpa melepaskan bibirku. Kupermainkan lidahku dengan lidahnya, sementara kuputar pelan-pelan tubuhnya sampai menghadapku (masih dalam keadaan duduk). Tanganku memilin-milin putingnya dan dia semakin meningkatkan kecepatan mulutnya. “Iya dong, selama kita masih kuat, kenapa nggak?” balasku sambil masih menggesekan penisku ke vaginanya.“Oh..hmm..” desahnya. Pertama kujilati bulu-bulu halusnya, rintihan Mei-Mei terdengar lagi. Mengalirlah dengan deras cairan cintanya itu, tentu saja yang telah kutunggu-tunggu itu. Mei-Mei lalu membuka balutan selimut yang melingkari pinggangku, dan penisku melompat keluar. “Asin dan gurih, enak juga ya Ko?”, katanya sambil menelan semua spermaku sampai habis bersih dan kinclong.




















