“Oh, maaf” gara-gara dadanya aku jadi tertegun.Sejurus kemudian kami sudah melaju di tengah jalan raya, dadanya semakin ketat saja menempel di punggungku. XNXX Jepang Setelah kurasa cukup, aku mengangkat kepalanya, kami kembali berciuman.“Punyamu besar sekali Erik, aku tidak mengira” aku diam saja.Aku membuka kaos pink-nya, terlihat payudaranya terbalut BH tipis yang segera kulepas, 2 buah dada bulat dan lebar langsung menggantung. “Lalu dimana bukunya?” tanyaku polos. Aku mulai memompanya lebih cepat.“Uuhh.. Lima menit kemudian aku berdiri di lantai sementara dia di atas ranjang merangkak. Dengan tangan kanan, aku memegang pangkal paha kirinya, dan dengan tangan kiri aku terus merangsang klitorisnya. Dia menjilat sperma di sekitar bibirnya dan menelan semuanya tanpa tersisa.“Terima kasih Erik, kamu benar-benar hebat. Cukup jauh juga rumahnya, setelah belokan tadi sudah lebih dari 10 menit kami melaju.




















