Mereka kemudian pergi ke tempat yang dituju. Bokep crot Aku tahu anak itu pasti bekerja di malam begini karena suatu keperluan yang mendesak, atau itu memang pekerjaannya demi membantu biaya sekolah. Pikiranku mendadak kacau. Aku sudah terbiasa seperti ini. Beberapa di antara mereka malah lebih menakutkan daripada hantu-hantu yang bergentayangan di rumah-rumah tua. Aku tidak menyalahkan pengemis-pengemis yang mencari rezeki dengan mengemis, tapi sekali lagi, aku lebih kagum pada anak itu. “Sudah dapat banyak?”
“Belum. Mereka mengeluarkan beberapa barang berupa bubuk yang lumayan kecil, menghirupnya sedikit, lalu tertawa-tawa. Mereka juga mengeluarkan sebatang rokok. Dia punya usaha untuk hidup. Dia benar-benat ulet. Anak laki-laki itu juga ikutan merokok. Aku tidak mempermasalahkan orang-orang yang sering berjalan dengan lagak, atau orang yang kadang singgah mengencingiku, atau ketika aku jadi bahan lelucon karena sebuah mobil milik pejabat menabrakku.




















