“Ariiii…masih ngilu sayang!”, namun aku tidak memperdulikan kata-kata Lia. Bokep Slop..slop…slop.. Membuat Lia sedikit terkejut, kaget menatapnya.“Waw…Ri, Ini ****** apa ******?” Ucapnya setengah berbisik. Baru sebentar memejamkan mata, tiba-tiba gadis itu terbangun, kemudian membuka jaketnya dan kembali merebahkan kepalanya.Aku menghela nafas setelah Lia memejamkan matanya kembali. Tapi Lia yang menangkap ekspresi mukaku cepat berkata.“Kaget ya? Awas ya, kubalas nanti!”“Siapa takut, weee…salahnya sendiri ngasih bantal yang bisa turun naik gitu!” ucapnya lagi sambil menjulurkan lidahnya. Enak ya sayang?” Tanyanya manja, “Iya nih, tetek kamu enak banget yang!” ucapku yang masih saja mengelomoti payudara kencang tersebut. Semakin tidak tahan saja aku menahan penisku untuk tidak berdiri tegang. Huh… untung saja tidak ketahuan tadi kalau sebenarnya sempat terbersit lamunan jorok di otakku dikarenakan menatap wajahnya yang cantik.
