Nafasnya tersengal. Cukuplah kalau tanganku menyergapnya. Bokep Mama Agar kejadian kemarin terulang. Bagiku itu sudah jauh lebih nikmat daripada bercerita. Aq perhatikan ia sejak bangkit hingga turun. Tetapi eh.., diam-diam ia mencuri pandang ke arah penisku. Bergantian Iin kini telentang.“Pijit saya Mas..!” katanya melenguh.Kujilati toketnya, ia melenguh. Jakarta yang panas membuatku kegerahan di dalam angkot. Aq tiduran sambil baca majalah yg tergeletak di rak samping tempat tidur kecil itu. Jam berapa aq berangkat. Ah apa saja. Nampak ada perubahan besar pada Iin. Masih menutupi diri dengan tabloid. Aq langsung memasukkan ke saku baju tanpa mencermati nomor-nomornya. Lalu ngomong apa? Ia tdk membalas tapi lebih ramah. Tetapi eh.., diam-diam ia mencuri pandang ke arah penisku. Apakah suaraku mengganggu ketenangan mereka?“Pelan-pelan suaranya kan bisa Dek,” sang supir menggerutu sambil memberikan kembalian.Aq membalik arah lalu berjalan cepat, penuh semangat.




















