Dia pun menatapku dan dengan perlahan senyumnya mulai terurai. XNXX Jepang “ihhh, abang, sabar dong bang”, sontak dia seperti tersipu malu.Aku yang sudah dikuasai nafsu, langsung memeluknya dengan erat sehingga dia menghimpitku dan wajah kami saling bertemu. ‘Kaget apa takjub??? Namun aku mengaku lebih senior darinya dengan memalsukan identitasku dan mengatakan aku anak angkatan 2005 dan telah wisuda.Akhirnya dia percaya kepadaku. “Nanti dulu, emutin burung abang ya dek” jawabku. Dan kata sepakat pun aku ucapkan.Keesokan harinya, 13:00 wib. “Indahnya tubuhmu Siska” Girangku dalam hati yang tak menyangka bakal menikmati bidadari pemuas nafsu ini dengan hanya bermodalkan chat semata. Kulihat dia terengah-rengah mengatur nafasnya yang memburu hebat paska orgasme tadi. Kuperhatikan dia sungguh kehausan dan menghabiskan setengah air mineral dengan minum yang terkesan terburu-buru.“Haus banget kayaknya dek ?” sapaku saat dia kembali ketempat tidur dan kembali memegang kontolku dengan gemes.




















