“Agghh…mpphh…”,desah Nana pelan. Bokep Cina Dia berdiri didepanku tepat,dan kurasakan tangannya mulai melonggarkan sabuk,lalu membuka resleting celanaku. Segera kucabut penisku dari vagina Nana. Katanya tadi berani. Aku memang pasti kalah,karena memang otong sudah mulai menegang. Berulang kali kudengar desahannya walaupun pelan. Lalu,tak lupa kuberikan dia uang 100rb yang kujanjikan. “Ya buka aja.”jawabku. Penisku rasanya benar2 dijepit. “Agghh…mpphh…”,desah Nana pelan. Aku menang 2x. Tuh bulunya aja udh keliatan tuh.”,candaku. “Apa nggak bosen atw bete dirumah sendirian?”tanyaku lagi. Iseng2,kucoba untuk memegang pinggulnya,dia diam saja. Tuh bulunya aja udh keliatan tuh.”,candaku. “Ayo…katanya mau buka. Lalu,Nana mulai mengangkang diantara selangkanganku. “Hayo…Klo mas terus2an ngeliat punyaku,pasti berdiri tuh burungnya.”,ujarnya. Nana hanya terdiam sejenak sambil tersenyum. Orang jelas gitu. “Lho,ayahnya emang kemana ?
