Ayo..”, ajak Lidya setengah memaksa. Dan sikapku juga terus seperti anak balita, meski umurku sudah cukup dewasa. Link Bokep “Ada apa, Lin?” tanyaku polos.“Ohh..”, Lidya mengeluhh panjang sembari menggelimpangkan badannya ke samping. Aku merasakan betapa halusnya kulit paha perempuan ini. “Iya, Tante. Begitu dekatnya sehingga aku bisa merasakan kehangatan hembusan napasnya menerpa kulit wajahku. PadahaI waktu itu Lidya sudah dipengaruhi gejolak membara dgn badan polos tanpa sehelai benangpun menempel di badannya.“Kau..”, desis Lidya terputus suaranya. Waktu itu aku melihat ada kekecewaan tersirat di dalam sorot matanya. Waktu itu aku benar-benar bodoh dan tak tahu apa-apa karena polos. Sembari memandangiku yg masih terbaring dalam keaadaan polos, Lidya mengenakan lagi pakaiannya. Acara ulang tahunnya biasa-biasa saja.




















