Setelah itu entah berapa kali aku mengulanginya dengan mbak Intan, aku mulai mencoba berbagai gaya.Mbak Intan sedikit rakus setelah ia menemukan partner sex baru. Lama kami terdiam.“Kamu banyak diam ya”, tuturnya.“Eh.. XNXX Jepang ” Ia tersenyum, “Ya telah, pijitin saja” Saya memijiti pundaknya, punggungnya, dengan pijatan yang halus, sesekali saya meraba ke bahunya.Ia menggunakan tshirt ketat. Sampai kini pun ia masih seperti dulu, tidak berubah, tetap cantik. Saya membulatkan tekad memegang pundaknya untuk memijat.“Saya pijetin ya mbak, kelihatannya mbak capek”. Hingga saya dapat lihat lekukan badan serta tali bh-nya. Dari kesukaannya, dari pengalaman hidupnya.Saya juga jadi dekat dengan anak-anaknya. Saya saksikan ke-2 anaknya telah tidur.Saya keluar dari kamar serta ke ruangan depan.




















